Jumat, 20 Mei 2011

Jadi Ini Toh... Mata Pelajaran yang Bikin Siswa tak Lulus UN


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bahasa Indonesia dan matematika merupakan dua mata pelajaran yang membuat banyak peserta Ujian Nasional di nusantara tidak lulus. Sebanyak 2.391 siswa tidak lulus karena Matematika dan 1.780 siswa tidak lulus mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, mengatakan untuk kedua kalinya bahasa Indonesia menjadi pelajaran tersulit dalam UN. Hal ini harus ditelusuri penyebabnya. "Kalau Matematika banyak yang tidak lulus itu mungkin bisa dimaklumi. Tapi kalau bahasa Indonesia ini harus dicari tahu. Kenapa lebih banyak yang lulus di bahasa Inggris," katanya kepada wartawan, Jumat (20/5).

Ketidaklulusan siswa di kedua mata pelajaran tersebut disebabkan oleh tidak tercapainya nilai minimal mata pelajaran utama. Nilai mereka rata-rata di bawah 4. Mereka dianggap tidak lulus bila ada salah satu mata pelajaran yang diujiannasionalkan bernilai di bawah 4, meskipun nilai rata-rata mereka di atas 5,5. Hal ini merupakan ketentuan lulus UN.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Mansyur Ramly, mengatakan ada beberapa hal yang menyebabkan Bahasa Indonesia selalu menjadi kesulitan bagi para siswa. Soal ujian Bahasa Indonesia dibuat menjadi soal cerita. Siswa di Indonesia tidak dibiasakan untuk sering membaca dan memahami teks.

Hal ini menyebabkan mereka kesulitan dalam mengerjakan soal. "Di luar negeri siswa dibiasakan untuk membaca cepat sekaligus memahami teks. Hal ini yang belum ada di sekolah di Indonesia," kata dia.

Selain itu bisa jadi mereka terlalu terburu-buru dalam membaca soal cerita tersebut sehingga hasilnya salah. Padahal, tingkat kesulitan mata pelajaran ini sudah berkurang dibandingkan tahun lalu. Meskipun demikian masih saja ada yang tidak lulus di pelajaran Bahasa Indonesia.

Maka sebagai evaluasi Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) akan mengumpulkan ahli-ahli dan penulis soal bahasa Indonesia untuk mencari di mana kelemahan siswa dalam mengerjakan soal. Ia juga meminta kepada guru-guru bahasa di sekolah untuk mulai mengajarkan siswanya memahami teks panjang.

Daerah yang siswanya paling banyak tidak lulus di pelajaran Matematika adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu sebanyak 357 siswa. Setelah itu disusul oleh Jawa Tengah (206) dan Sumatra Barat (250). Untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, daerah terbanyak yang siswanya tidak lulus di pelajaran tersebut adalah Nangroe Aceh Darussalam (NAD) 611 siswa, Sumatra Barat (262) dan Jawa Timur (256).

Bila ditelusuri lagi lebih mendalam, daerah yang banyak siswanya tidak lulus Bahasa Indonesia di NAD adalah kabupaten Aceh Timur 126 siswa, kabupaten Nagan Raya (114) dan kabupaten Aceh Besar (90). Sedangkan daerah yang siswanya tidak lulus matematika terbanyak di NTT adalah di kabupaten Ende 96 siswa, kabupaten Sikka (43) dan kabupaten Manggari (43).

sumber republika

0 komentar:

Posting Komentar