Senin, 31 Oktober 2011

PEMBELAJARAN TIK SD





Pengenalan KOMPUTER sejak dini mungkin ini adalah salah satu alasan yang melatar belakangi ditambahkan mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi ) dibeberapa Sekolah Tingkat Dasar (SD) di Indonesia. Bahkan di sebagian kota-kota besar mata pelajaran TIK sudah masuk dalam Kurikulum tersendiri.

Tidak ketinggalan juga di daerah pedesaan, Guna untuk menunjang pengetahuan siswa tentang komputer (khususnya TIK) Pihak sekolah yang mampu mempunyai inisiatif sendiri untuk menambahkan Mata pelajaran TIK dalam muatan lokalnya, hal ini sekaligus menjadi daya tarik Sekolah tersebut dalam penerimaan siswa baru .

Mungkin Anda bertanya dari mana Dana didapatkan? Masalah ini bisa diatasi asal kerjasama antara wali murid dan guru terjalin baik, melalui Rapat Komite Dana dari wali murid dapat mengalir. Siapa sich yang tidak ingin anaknya pandai dan pinter dan tidak gagap teknologi (GAPTEK)..

Materi yang disajaikan pun bervariasi, maklum belum ada aturan yang baku seperti Silabus,RPP dan Kurikulum yang membahas mata pelajaran TIK untuk SD dari PUSKUR. Biasanya materi diawali dengan pengenalan TIK itu sendiri, Jenis-jenis perangkat teknologi yang masuk dalam kategori TIK, sampai masuk dalam perangkat komputer yang menjadi tujuan utama pembelajaran TIK di SD.

Sedikit pengetahuan tentang Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak) komputer dan fungsinya, serta cara pengoprasian komputer itu sendiri. Khusus untuk software materi yang diberikan adalah ketrampilan untuk menggambar dengan paint dan Software pengolah kata Microsoft Word. Ya mungkin hanya sedikit sekali sekedar untuk menggenal saja. Karena dijenjang sekolah berikutnya pun materi TIK yang diberikan hampir sama dengan materi TIK di SD cuma lebih detail dan mendalam.

Salah satu yang menjadi kendala dalam pembelajaran di SD adalah istilah-istilah dalam komputer yang menggunakan Bahasa Inggris, di butuhkan tenaga ekstra untuk menerangkan kepada siswa sehingga siswa benar-benar paham dengan materi yang diberikan. Solusi lain dengan cara lebih banyak memberikan latihan-latihan pada siswa dari pada teori, 30% teori 70% praktek mungkin ini adalah perbandingan yang bagus. Dengan banyaknya latihan siswa akan menjadi terbiasa dan hafal.

Sudah sepatutnya kita juga memikirkan masa depan anak-anak kita dengan membekali Ilmu pengetahuan yang mumpuni, karna di tangan merekalah Nasib Bangsa kita dipertaruhkan.